**Panduan dan contoh formulir sudah di-update untuk tahun 2019!**
~*~
Akhirnya setelah sekian lama gue ulur-ulur, jadi juga blog post ini.
Sebenernya ide awal gue membuat blog ini adalah untuk ngedokumentasi perjuangan pengajuan visa MVV dan residence permit (izin tinggal) gue, serta proses perpindahan negara kalau pengajuan izin tinggal dikabulkan.
Tapi ternyata engga “berjuang-berjuang” amat, dalam arti kurang dari 3 minggu visa diajukan, hasilnya udah keluar dan syukurnya positif. Padahal gue udah siap-siap nunggu 3 bulan sebelum hasil keluar (yaitu maksimal waktu sebelum keputusan visa dibuat).
Karena itu, akhirnya kagak ada banyak waktu buat persiapan pindah ataupun materi buat dimasukkan ke dalam blog, kecuali proses dari pengumpulan berkas itu sendiri.
Semua dokumen serta prosedur yang gue tulis di bawah adalah untuk pengajuan izin tinggal Belanda serta visa MVV untuk tahun 2017.
MVV ini sendiri adalah suatu provisional authorisation for temporary stay visa — yaitu visa izin tinggal sementara — yang memungkinkan kita untuk masuk ke Belanda untuk tujuan mengambil residence permit / izin tinggal.
Artinya, meskipun kita sudah mengajukan dan dikabulkan visa MVV oleh IND (pihak imigrasi Belanda), prosesnya masih belum selesai di situ. Tapi untuk tahap selanjutnya, mungkin gue bahas di lain waktu.
.
Untuk mengajukan permohonan izin tinggal dan MVV, kita harus memenuhi beberapa persyaratan dulu:
- elu dan pasangan lo udah harus (1) menikah, atau (2) terdaftar dalam registered partnership (tidak berlaku dalam hukum Indonesia), atau (3) sudah menjalani hubungan ekslusif dalam jangka panjang (kasarnya, udah pacaran gapake selingkuh selama cukup lama — sayangnya, “cukup lama” ini engga ditentuin secara pasti oleh pihak IND).
. - Pasangan lo harus (1) berwarganegara Belanda, atau (2) tinggal di Belanda dan memiliki izin tinggal untuk non-temporary purpose of stay, atau (3) tinggal di Belanda dengan izin tinggal untuk beberapa tujuan tertentu, yang daftar lengkapnya bisa dilihat di halaman resmi IND ini karena panjang banget dan males gue copas + terjemahin di blog. Masih ada atau-atau lainnya, jadi tolong periksa langsung di halaman yang gue link barusan.
. - Lo berdua udah 21 tahun atau lebih tua.
. - Lo (pemohon visa) udah lolos civic integration examination di negara asal (ini yang dimaksud basis inburgeringsexamen atau ujian MVV).
. - Gaji pasangan lo memenuhi persyaratan (silahkan check minimalnya berapa di sini) dan sifatnya harus berjangka-panjang (artinya, doi punya kontrak kerja yang masih berlaku untuk minimal satu tahun sejak permohonan visa diterima oleh pihak IND). Ada beberapa pengecualian, silahkan periksa di sini untuk melihat daftar lengkap pengecualiannya. Sekarang bisa juga check di sini untuk melihat apakah gaji pasangan kalian mencukupi.
. - Lo akan tinggal bersama pasangan lo dan akan mendaftarkan diri di alamat yang sama.
. - Pasangan lo membuat pernyataan bahwa doi adalah sponsor lo.
Sejauh ini, ada beberapa pertanyaan yang sering gue denger dari keluarga dan teman yang penasaran, ataupun gue baca dari internet.
Yang pertama, apakah pasangan yang menikah lebih besar kemungkinannya untuk dikabulkan visanya daripada pasangan yang belum menikah?
Jawabannya adalah enggak sama sekali. Cuma memang dari segi paperwork ribetnya berkurang dikit. Tapi kenyataannya banyak banget yang namanya marriage fraud zaman-zaman ini, dan pihak keimigrasian cukup keras ngadepin pernikahan yang berbau-bau visa fraud. Maka secuil kertas pernikahan sendirinya kagak akan ada nilainya kalau permohonan visa secara keseluruhan masih dianggap mencurigakan atau kurang.
Kedua, kalau pasangan lo punya usaha pribadi (sehingga engga punya kontrak kerja) atau pekerja freelance, berarti engga bisa, dong?
Engga juga. Lagi-lagi, masih banyak pengecualian dari persyaratan di atas. Karena itu, saran gue hanya satu: Rajin-rajinlah baca dari halaman resmi IND. Semua informasi sudah lengkap di situ, percayalah.
Yah, kalau gue engga bisa Bahasa Inggris, gimana?
Bisa Bahasa Belanda kagak? Ada pilihan Bahasa Belandanya, kok. Kalau engga bisa Bahasa Belanda, engga bisa Bahasa Inggris, yakin lo pengen cabut dari Indonesia?
.
Dari semua persyaratan di atas, waktu itu gue tinggal ambil ujian MVV. Karena gue kerja full-time, gue hanya bisa ambil kursus privat dan intensif selama satu bulan buat persiapan. Pengajarnya oke banget. Meskipun gue ambil les yang khusus buat lulus ujian MVV (yang basic banget), karena gue punya background dalam Bahasa Perancis dan Jerman (yang secara gramatika, aturan mainnya mirip-mirip dengan Bahasa Belanda), pengajar gue nyempet-nyempetin aja buat ngajarin gue Bahasa Belanda di tahap yang lebih tinggi.
Setelah gue ambil ujiannya di Kedutaan Belanda di Jakarta, gue nunggu tepat dua bulan sebelum hasil ujian MVV keluar. Bayangkan, betapa stressnya gue nungguin tu hasil, sementara orang lain rata-rata pada dapet kabar dalam waktu sebulan.
Saran gue kalau lo ngadepin hal yang sama, rajin-rajin periksa situs DUO (penyelenggara ujian) di sini untuk melihat berita terkini. Kadang, hasil pemeriksaan ujian akan lebih lama dari biasanya, dan akan mereka kabarkan di situs resmi mereka. Engga ada gunanya pacar nelpon kantor DUO kalau masa tunggu masih belum habis.
Engga bisa Bahasa Belanda? Pake google web translate. Minta tolong pacar. Usaha dikit, lah.
Kalau semua udah lengkap, download formulir MVV dari halaman resmi IND (biar engga salah download formulir jadul) di sini.
Baca formulirnya dengan seksama! Tolong, ini penting banget. Ada pilihan formulir Bahasa Inggris kalau engga nyaman ngisi dalam Bahasa Belanda. Semua informasi mengenai dokumen apa yang lo butuhkan, ada di formulir tersebut.
Yaelah Mae, isinya 42 halaman! Empat-dua!
Makanya gue cuma bisa nyaranin untuk membudayakan baca. Banyak kesalahan-kesalahan yang gue baca di internet, sebenernya avoidable banget. Engga semua dokumen dibutuhkan untuk semua orang — karena dokumen yang perlu kita lampirkan, akan tergantung pada situasi masing-masing pemohon, dan itu ketentuannya semua tercantum dalam formulirnya.
Tapi, gue berbaik hati dan akan melampirkan contoh pengisian formulir visa MVV. Tentunya, detail-detail disamarkan, dan semuanya diisi berdasarkan situasi gue pribadi. Sebagai referensi, situasi gue saat pengajuan permohonan visa adalah:
– belum menikah
– lahir di Indonesia
– sedang tinggal di Indonesia juga
– berkewarganegaraan Indonesia
– tidak membawa anak / sanak keluarga lain
Sedangkan pasangan gue saat itu:
– belum menikah
– lahir dan tinggal di Belanda
– berkewarganegaraan Belanda
– memiliki pekerjaan tetap dengan gaji di atas persyaratan minimal
Waktu itu, kita udah pacaran selama 4 tahun, dan tiap empat bulan ketemuan. Jadi masalah itu termasuk long-term exclusive relationship atau bukan, udah bukan pertanyaan lagi. Jadi kalau situasi kalian mirip, mungkin contoh formulir ini bisa membantu.
.
>> download contoh pengisian formulir pengajuan visa MVV di sini <<
**menggunakan formulir terupdate tahun 2019!**
.
Catatan penting:
– Semua bagian gue isi dalam font ukuran besar dan warna merah karena hanya contoh saja. Mohon jangan ditiru
– Dokumen-dokumen yang perlu gue kirim bersama dengan aplikasi permohonan visa gue stabilo dalam warna kuning hanya untuk memudahkan kalian. Mohon jangan ditiru juga
Kalau malas membaca formulir dan mau tahu ringkasnya aja, berikut adalah dokumen-dokumen yang perlu gue kirim bersama dengan permohonan visa.
.
Dokumen yang perlu disiapkan oleh pihak pemohon visa:
- Fotokopi paspor (baru dan lama) — halaman depan beserta semua cap dan sticker visa.
. - Surat keterangan belum menikah (bagi yang belum menikah) — ini (1) dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (untuk non-Muslim) atau Kantor Urusan Agama (untuk Muslim), (2) diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda/Inggris oleh penerjemah yang diakui Kedutaan Belanda Jakarta, lalu (3) asli beserta terjemahannya dilegalisir oleh KEMENKUMHAM, KEMENLU, kemudian Kedutaan Belanda.
-atau-
Akta Pernikahan / Buku Nikah (bagi yang sudah menikah) — kalau tidak ada Bahasa Inggrisnya, perlu (1) diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda/Inggris oleh penerjemah yang diakui Kedutaan Belanda Jakarta, kemudian (2) asli beserta terjemahannya dilegalisir oleh KEMENAG (yang ini hanya diperlukan untuk pernikahan secara Islam), KEMENKUMHAM, KEMENLU, kemudian Kedutaan Belanda.
. - Hasil ujian MVV (yang sudah lolos nilai minimal).
. - Akta kelahiran — yang ini agak aneh, karena pengalaman Mba Ericka, permohonan visanya ditolak. Katanya karena tidak menyertakan akta kelahiran. Padahal kalau formulir serta halaman IND dibaca secara teliti, mereka tidak menyebutkan akta kelahiran sebagai dokumen yang diperlukan dalam tahap in. Gue pun engga nyertain akta kelahiran, dan tetep dikasi visanya.
Berhubung akta kelahiran akan dibutuhkan di Belanda nantinya untuk daftar diri anyway, saranku sih sebaiknya siapkan saja. Kalau akta lo belum tersedia terjemahan Bahasa Inggrisnya, maka lo perlu (1) nerjemahin dulu ke dalam Bahasa Belanda/Inggris oleh penerjemah yang diakui Kedutaan Belanda Jakarta, kemudian (2) asli beserta terjemahannya dilegalisir oleh KEMENKUMHAM, KEMENLU, kemudian Kedutaan Belanda.
Ingat, semua dokumen-dokumen di atas yang perlu lo kirim ke IND beserta dengan pengajuan visa lo, adalah fotokopinya saja. Yang asli simpan dulu, karena perlu lo tunjukin ke kedutaan saat nyerahin paspor buat nempel visa.
.
| Baca juga: Kenapa permohonan visa gue ditolak? |
.
Dokumen yang perlu disiapkan oleh pihak sponsor/pasangan:
- Fotokopi paspor — halaman depan beserta semua cap dan sticker visa.
. - Kontrak kerja (minimal berlaku satu tahun sejak permohonan visa diterima oleh IND).
. - Slip gaji 3 bulan terakhir.
.
Dokumen yang perlu disiapkan bersama:
Formulir 7518 (sekali lagi, download di website IND langsung).
Penjelasannya sebagai berikut:
- Bagian 1. What is the situation of the foreign national
centang kotak yang sesuai dengan keadaan lo
. - Bagian 2. Civic integration examination abroad
centang kotak yang sesuai dengan keadaan lo. Biasanya sih kotak pertama, yang menyatakan bahwa lo udah lulus ujian MVV dan hasilnya masih valid (belum melebihi 1 tahun)
. - Bagian 3. Place of collection of ………
isi sesuai dengan tempat dimana lo berencana mengambil visa MVV lo. Biasanya sih di Kedutaan Belanda di Jakarta
. - Bagian 4. Tuberculosis
centang kotak yang sesuai. Biasanya sih kotak terakhir, yang menyatakan bahwa elo belum tes TB di Belanda, dan akan mengisi lampiran “‘Declaration of intent to undergo a TB test” yang disediakan dalam formulir
. - Bagian 5. Means of evidence
dibaca dengan seksama, dan centang kotak yang sesuai dengan keadaan kalian (siapa yang pengen dibawa ke Belanda oleh si sponsor)
. - Bagian 6. Biometric information ………
dibaca saja
. - Bagian 7. Your personal details (the sponsor)
diisi dengan detail pasangan lo
. - Bagian 8. Details of the foreign national
diisi dengan detail lo
. - Bagian 9. Family member of a researcher…..
hanya diisi apabila berlaku
(dalam kasus sebagaimana dijelaskan di atas, tidak berlaku)
. - Bagian 10. Identification
dibaca saja
. - Bagian 11. Signing
diisi dan ditandatangani oleh pasangan lo. Jangan lupa jumlah lampiran yang lo kirim bersama dengan permohonan visa dihitung dan ditulis di bagian ini
jan. - Bagian 12. Submitting the application and payment
dibaca saja
.
Selebihnya adalah appendix (lampiran), dan hanya perlu lo isi sesuai dengan situasi lo masing-masing. Dalam keadaan gue, yang diisi adalah:
- 1. Antecedents Certificate
centang kotak pertama, yang menyatakan bahwa lo belum pernah dipenjara, dsb.
isi dan tanda-tangani bagian kedua
kirim bersama dengan permohonan visa
. - 2. Fingerprints, passport photo, and signature
dibaca saja
jangan dikirim bersama dengan permohonan visa
. - 3. Declaration of intent to undergo a TB test
isi dengan lengkap
kirim bersama dengan permohonan visa
. - 4. TB test referral form
isi sebisanya
jangan dikirim bersama dengan permohonan visa
formulir ini dibawa saat lo tes TB di Belanda nantinya, karena akan diisi oleh dokter dan dikirim ke IND oleh pegawai kesehatan Belanda
. - 5. Exemption from the obligation to apply for a regular provisional ………
tidak berlaku. Abaikan saja.
jangan dikirim bersama dengan permohonan visa
. - 6. Civic integration examination abroad
tidak usah mencentang apa-apa, karena lo udah ngambil dan lolos ujian MVV.
kirim bersama dengan permohonan visa dan sertakan bukti nilai ujian MVV lo
. - 7. Declaration of relationship
hanya diisi kalau lo dan pasangan lo belum menikah
kirim bersama dengan permohonan visa (kalau berlaku)
. - 8. Certificate of non-impediment
hanya diisi oleh anak berusia 15 tahun atau lebih tua, dengan maksud untuk ngikut orang-tuanya ke Belanda
kirim bersama dengan permohonan visa (kalau berlaku)
. - 9. Employer’s declaration
diisi oleh tempat kerja pasangan/sponsor lo. Kalau doi kerja di lebih dari satu tempat, tiap kantor harus ngisi
kirim bersama dengan permohonan visa
. - 10. Proof of income
dibaca saja
jangan dikirim bersama dengan permohonan visa
. - 11. Declaration on income of self-employed person
hanya diisi kalau pasangan/sponsor lo kerja wirausaha dan engga punya kontrak kerja. Ada bagian yang juga perlu diisi dan ditandatangani oleh akuntan independen yang menangani usaha pasangan/sponsor lo
kirim bersama dengan permohonan visa (kalau berlaku)
. - 12. Medical information disclosure consent form
tidak berlaku (kecuali lo mengajukan dispensasi dari persyaratan MVV karena keadaan medis — lampiran ke-5). Abaikan saja
hanya kirim apabila berlaku
. - 13. Proof of medical situation
tidak berlaku (kecuali lo mengajukan dispensasi dari persyaratan MVV karena keadaan medis — lampiran ke-5). Abaikan saja
hanya kirim apabila berlaku
. - 14. Submitting and paying for the application by the sponsor
dibaca saja
jangan dikirim bersama dengan permohonan visa
. - 15. Declaration by sponsor
diisi oleh pasangan/sponsor lo
kirim bersama dengan permohonan visa
. - 16. Questionnaire for residence with partner
masing-masing pertanyaan (yang berlaku dalam situasi lo) dijawab oleh pasangan lo. Tiap pertanyaan baru harus dijawab pada lembar kertas yang baru pula. Tiap jawaban harus disertakan dengan bukti-bukti (foto, screenshot dari SMS atau chatting, tiket pesawat, fotokopi visa, dsb.)
kirim bersama dengan jawaban dan permohonan visa
hanya bila status belum menikah (apply MVV sebagai unmarried parner)
. - 17. Exemption from the obligation to ………
tidak berlaku. Abaikan saja
jangan dikirim bersama dengan permohonan visa
.
Oh iya, seperti gue sebut tadi, hasil pengajuan visa gue udah keluar dalam waktu kurang dari 3 minggu. Kalau engga salah, pasnya 18 hari kerja. Tapi permohonannya diajukan langsung oleh laki gue ke IND Belanda. Dan itupun bukan saat musim libur. Kalau permohonan diajukan lewat kedutaan, atau pas musim libur, gue engga tahu apakah bakal bisa secepat itu.
Ternyata panjang lebar banget. Tapi moga aja cukup lengkap dan bisa ngebantu kalian-kalian yang lagi nglewatin proses yang sama.
Sekali lagi, mohon rajin-rajin periksa halaman IND dan DUO, karena seringkali ada perubahan-perubahan kecil yang bisa ngaruh besar ke permohonan visa lo.
MVV sudah di tangan dan udah mulai proses pindahan ke Belanda?
Baca juga bagian-bagian berikutnya:
– Tes TB, dan mengurus kartu residen dan BSN Belanda
– Ujian inburgeren A2 di Belanda
.
kalau ada yang mau konsultasi seputar visa ke gue, silahkan baca caranya di sini
.
Semoga berhasil!
Kerja di Belanda, mba?
SukaSuka
Belum nyari sih, mau fokus belajar bahasanya dulu.
SukaDisukai oleh 1 orang
Siip, mba. Selamat belajar bahasa Belanda, mba 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Mba Mae,
jadi kesimpulannya dokumen apa yg perlu dipersiapkan?
status aku dan pasangan belum menikah, dia org belanda yg lahir dan besar d sana, kita belum pernah ada yg pernah menikah. mohon info, angkuman dokumennya mba ?
Terima kasih
SukaSuka
Tolong dibaca itu blog post nya mba biar gak perlu nanya lagi. Semuanya udah lengkap di situ. Bahkan link untuk segala macam contoh juga udah di situ. Mari budayakan membaca.
SukaSuka
Wah mbak Mae, ternyata ribet juga ya kalo prosesnya dari Indonesia. Kenalan2ku yang di Belanda emang rata-rata pakai visa seperti ini, mbak. Terus kalau aku baca blog mereka, suka kebingungan karena prosesnya ternyata lumayan ribet. Sementara karena aku mulainya sebagai pelajar, jadi agak lebih mudah karena setelah lulus langsung menetap di Belanda dan permit-ku juga disponsori oleh kantor dan gaji pribadi. (Paling nggak, korespondensi antara aku dan IND lebih gampang karena nggak perlu via Kedutaan)
Tapi mbak Mae sudah di Belanda kan ya sekarang. Tinggal adaptasinya aja deh, hehehe…
SukaSuka
Iya, awal-awal aku suka baca pengalaman orang lain di blog, jadi males duluan liat segala macam persyaratan, formulir, dsb. Tapi setelah ngejalanin sendiri, ternyata jauh lebih mudah daripada yang dibayangkan. Dari segi dokumen yang dibutuhkan, engga banyak atau susah juga. Yang bikin ribet justru birokrasi negara Indonesia sendiri, bagi aku. Kaya bikin surat pernyataan belum menikah … harus lewat kepala RT, kepala desa, kecamatan, capil adawwww engga kepala sekolah SMA aja sekalian? males banget.
Kalau lewat kedutaan tambah ribet ya? Permohonan kita dulu diajukan langsung ke IND juga sih sama lakiku. Mungkin karena itu bisa cepet banget keluar hasilnya. Sekarang udah di Belanda, yang bikin susah adalah mikirin lulus inburgeringsexamen setara A2 dalam waktu tiga tahun ini he he…
SukaSuka
Semangat belajarnya! Tahun depan aku mau ambil Staatsexamen NT2-1. Karena dua tahun lagi aku bisa mengajukan Permanent Residence.
SukaSuka
Sama-sama mba, semoga sukses!
SukaSuka
Itu yg ga bisa bhs Inggris atau bhs Belanda, ngapain ngajuin MVV sih? apa krn pasangannya (wni) tinggal disana? aneh aja saya 😀 . Mae nanti saya masukin link tulisanmu ini ke tulisanku ttg MVV juga ya. Tahun 2012 saya pernah bikin tulisan MVV karena sering ditanya2 via email, pdhl ga ada sangkut pautnya saya dg Belanda. AKhirnya saya baca sana sini buat bikin tulisannya. Trus jadi rame yg komen nanya2, sebisa mungkin saya bantu jawab sambil cari dari google (rajin yakk haha), lalu ada wni di Belanda yg rajin bantu2 jawab juga di postinganku, tp beliau lama2 bete spt saya krn yg ditanya itu itu lagi yg mana jawabannya sdh ada di pstingan dan pernah ditanya seblumnya di komentar. Mereka yg pada nanya malas baca, langsung nanya di komen atau via email. ya udah saya tutup fasilitas komentarnya deh.
SukaSuka
Wah mbak bukannya tinggalnya di Jerman? Kok ya bisa banyak yg nanyain MVV Belanda … dikiranya semua negara Eropa sama kah peraturannya 😩 Baik banget mbak mau ngladenin, sampe bantu-bantu googling segala. Mending sekalian buka jasa visa adviser ha ha ha. Monggo di link, semoga mengurangi jumlah penanya.
SukaSuka
Iya Mae saya tinggal di Jerman. Dulu saya rajin jawab2in email masuk krn saat itu belum punya anak, skrg anaknya sdh 2 teteap aja sering masuk email nanya ini itu sol bule. Pengennya direspon sih, sayangnya setelah dibaca saya sering lupa balas hehe 😀 . Kalau buka jasa malah takut ga bisa konsisten ngerjainnya, ogah ah 😀 .
SukaSuka
Ini membantu banget lho infonya karena akan jadi prosesku selanjutnya. Thank you Mae….
SukaSuka
Syukurlah kalau bisa membantu… Semangat ya mbak, semoga prosesnya cepat berlalu >_<
SukaSuka
Hai Mae, salam kenal. Mampir ke sini karena postinganku ttg Hallstatt ada komentarmu di sana. Trus baca tulisan ttg MVV mu ini jadi keingat jaman ngurus tahun 2014. Dulu niatnya juga akan kubikin tulisan di blog. Tapi karena ribet sama urusan tesis dan pindahan, trus adaptasi dll, akhirnya lupa. Tulisanmu ini lengkap sekali.
SukaSuka
Halo mba, salam kenal juga. Makasih sudah mampir. 😊
SukaSuka
Ms Mae, thanks buat sharing nya. Sangat membantu sekali. Ms Mae boleh share contact number guru private yg ngajarin Ms? Aku pengen kursus private juga. Thanks ya Mba.
SukaSuka
Sama-sama 🙂 aku balas lewat e-mail, ya…
SukaSuka
Halo Mae, thanks for sharing ya.. sedang akan berjuang dengan MVV demi pindah ke NL taon ini. Yosh!!
Mae pakai agen ga untuk urus dokumennya? kalo ada mau ya kontaknya.
dankjewel…
SukaSuka
Halo Mba Tata, good luck ya perjuangannya. Prosesnya panjang dan melelahkan, tapi engga *terlalu* sulit, kok.
Ngurus dokumen untuk apa dulu? Kalau untuk sworn translator dan legalisir, aku pakai agen. Tapi kalau untuk persiapan semua dokumen dan pengajuan visanya sendiri, aku sendiri mba. Kalau perlu bantuan konsultasi visanya, saya sedia jasanya, yang bisa dilihat di tab “Konsultas Visa” (https://menurutmae.wordpress.com/konsultasi-visa/)
SukaSuka
Halo mba Mae.. boleh minta kontak guru privatnya? Ini alamat email saya v_zulkarayya@yahoo.com kasih sebelumnya mba Mae
SukaSuka
hallo dear, ini saya masih proses pembuatan skbm, dan selanjutnya akan apply mvv. boleh tau gak contact person agen yg u minta tolong untuk translate n legalisir dokument?
tlg email ke saya vello_v@yahoo.com, thanks for helping,
SukaSuka
[…] Baca terlebih dahulu: Pengalaman bikin visa MVV Belanda 2017 […]
SukaSuka
hallo mae, kmrn dl wktu pengambilan stiker mvv di kedutaan, dokumen2 apa aja yg perlu di bawa ya? thanks
SukaSuka
Halo mba, seharusnya di surat/e-mail pemberitahuan diberi tahu apa yang perlu dibawa masing-masing pemohon. Yang jelas sih harus bawa paspor dan pas foto beserta semua official documents yang asli (termasuk hasil basisexamen).
SukaSuka
hallo mae, tanya lg dong, wktu pengambilan stiker visa apa harus bikin janji dulu atau langsung dtg ke embassy?
SukaSuka
Harus appointment mba. Di surat/e-mail pemberitahuan dari IND seharusnya ada petunjuknya juga
SukaSuka
Halo Mae,
Thanks ya udh posting soal visa mvv ini. Ngebantu bgt buat yg lagi raba2 soal dokumen2 yg dibutuhkan. Saya sdg ngumpulin segala dokumen utk dilegalisir kemenkumham (alhamdulillah udh), tinggal ke kemenlu & Kedubes Belanda. Tapi itu nanti dulu ke kedubes, soalnya Baru mau ujian inburgering 31 juli ini. Belum belajar bgt, cuma ngandelin YouTube (ya tuhan semoga lolos ujian). 🙏🏽. Baca postingannya jd merinding duluan, terutama soal ujian. Aseli blank. Hahhaa 😭
Salam,
Tania
SukaSuka
Halo Tania, good luck dengan proses MVVnya.. the exam’s not as difficult as it seems. Sebenernya gampang banget kok, cuma karena ada bau-bau istilah “ujian” aja jadi kesannya beraattt banget haha.
SukaSuka
[…] belum dapet MVV, baca dulu Pengalaman bikin MVV Belanda, atau kalau posisinya udah dapet MVV dan baru mulai pindahan, baca juga Cara mengurus kartu residen […]
SukaSuka
Kak, mau nanya. Liat list penerjemah tersumpah di mana ya? kalau boleh tauu kakak terjemahin dimana/di siapa. makasih 🙂
SukaSuka
Kalau untuk itu sebaiknya ditanyakan langsung kepada kedutaannya, karena biasanya kedutaan punya list penerjemah tersumpah yang mereka terima ttd nya.
SukaSuka
Saya Udah email kedutaan kak. Katanya mereka ga punya list. Adanya di kementrian hukum. Ribet juga ya. Soalnya kedutaan lain pada punya list
SukaSuka
Berarti mereka menerima ttd dari penerjemah manapun asal punya sertifikasi sebagai penerjemah tersumpah (sudah terdaftar dgn kemenkumham)
Google saja penerjemah tersumpah daerah x untuk mencari kantor sworn translator yang terdekat.
SukaDisukai oleh 1 orang
Hi ka V-Number di isi apa ya?
SukaSuka
Halo mba, silahkan baca di formulir, bagian V-number ada keterangan “if known”. Ya berarti hanya di isi kalau sudah tau v-numbernya.
Untuk pertanyaan seputar formulir juga bisa di lihat di contoh formulir yang aku kasih. Kalau kosong dan tidak ada keterangannya berarti tidak wajib di isi.
SukaSuka
Thanks ka Mae infonya! so helpfull!
SukaDisukai oleh 1 orang
Halo mba,
Saya mau tanya perihal VVR, apakah dgn mengajukan MVV nanti akan otomatis dapat email dari IND untuk ambil VVR atau pengajuannya terpisah ya mba? Thanks before 🙂
SukaSuka
Hai mba,
VVR = Kartu Residen. Bisa dibaca cara mengurusnya di link yang aku kasih di bagian akhir blog post.
SukaSuka
Hai, minta infonya dong untuk dokumen yang di legalisir, Birth Certificate yang udah dual language perlu di fotocopy lalu copy-annya dilegalisir juga atau dokumen aslinya aja, ya, yang dilegalisir? Trus Birth Certificate juga di legalisir ke Kedutaan Belanda, ya? Soalnya lagi ngitung biaya untuk jasa agen. Thanks.
SukaSuka
Halo mba, pertanyaannya sudah terjawab di bawah bagian “Dokumen yang perlu disiapkan oleh pihak pemohon visa”:
(2) asli beserta terjemahannya dilegalisir oleh KEMENKUMHAM, KEMENLU, kemudian Kedutaan Belanda.
Berarti kalau tidak ada terjemahan (karena sudah dual language) maka otomatis yang dilegalisir hanya aslinya saja.
SukaSuka
Ka Mae mau tanya dong, kaka dulu apply online atau lgsg ke IND nya?kalo apply online alamat web nya apa ya ka?
terima kasih
SukaSuka
Halo mba, seperti sudah aku tulis di blog post: “permohonannya diajukan langsung oleh laki gue ke IND Belanda. ”
Apply gak bisa online. Cuma appointment aja yang bisa dibikin online (kalo mau ngajuin via kedutaan). Nanti tetep harus dateng langsung ke kedutaan buat setor semua dokumen. Bisa dicheck langsung di website kedutaan Belanda untuk link buat bikin appointment.
Kalo mau nyetor langsung ke IND gak perlu pake appointment, tinggal ngirim dokumen langsung ke alamatnya (alamatnya tertera di formulir MVV, ngirimnya kemana tergantung sama situasi masing-masing pemohon. Silahkan baca teliti formulirnya).
SukaSuka
Untuk dokumen yang dilegalisir terjemahannya harus berapa lembar ya ? Atau di fotokopi atau gimana ? Terima kasih mae 🙂
SukaSuka
halo mba mae, aku mau tanya proses dapat legalitas surat keterangan belum menikah dari KEMENKUMHAM, Kemenlu, dan Kedutaan belanda gimana ya?
dari seluruh berkasku, hanya ini saja yg ditolak. karena hanya ada cap Dispendukcapil, Lurah, dan Camat.
Apakah pengajuan legalisir KEMENKUMHAM, Kemenlu, dan Kedutaan Belanda harus ke Jakarta? (saya tinggal di Solo)
terimakasih mba 🙂
SukaSuka
Iya mba, harus ke Jakarta karena memang semua kantor kementerian dan kedutaan ada di Jakarta. Atau pakai agen.
Untuk prosesnya, biasanya sih hanya datang, ambil antrean, dan menunggu giliran. Tapi silahkan hubungi masing-masing kementrian yang bersangkutan, barangkali ada jam-jam tertentu saja untuk legalisir, ataupun ketentuan-ketentuan lainnya.
SukaSuka
mba mae dulu pakai agen atau urus sendiri?
kalau pakai agen, bolehkah minta rekomendasinya? terimakasih
SukaSuka
Numpang nanya ya Mbak.., kan saya apply visa MVV via sponsor.., dan VISA saya udah di approve INDO.., untuk menjemput stempel visa di kedutaan belanda syaratnya apa aja ya.., terimakasih
SukaSuka
Halo kak, aku dulu engga harus nunjukin apa-apa, karena paspor dikirim ke rumah. Seharusnya sih cukup bawa ID dan mungkin bukti surat/e-mail dari kedutaan. Kalau mau tau amannya, mending langsung telpon kedutaan deh.
SukaSuka
Hallo kak mae mau nanya SKBM yang asli dari KUA harus dilegalisir atau fotocopyan nya saja ? Terimakasih.
SukaSuka
Dokumen yang perlu disiapkan oleh pihak pemohon visa:
– Fotokopi paspor (baru dan lama) — halaman depan beserta semua cap dan sticker visa.
– Surat keterangan belum menikah (bagi yang belum menikah) — ini (1) dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (untuk non-Muslim) atau Kantor Urusan Agama (untuk Muslim), (2) diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda/Inggris oleh penerjemah yang diakui Kedutaan Belanda Jakarta, lalu (3) asli beserta terjemahannya dilegalisir oleh KEMENKUMHAM, KEMENLU, kemudian Kedutaan Belanda.
SukaSuka
Haloo mbak Mae.. salam kenal. saya stay di Hoorn selama 90 hari kedepan ikut sponsor pacar dan lagi browsing2 soal MVV nih.. kalo gak keberatan mau jadi temen mbak Mae di Belanda. stay di daerah mana mbak ? email aku yaaa.. kutunggu mbak di ghianurulita@gmail.com .Terimakasih banyak..
SukaSuka
Hi Ghia, salam kenal juga… good luck dengan proses MVV nya ya. Aku juga masih di Noord Holland. Kalau e-mail jarang sih aku buka, masih lebih sering buka instagram atau facebook. Kalau dirimu punya IG, message aja ke @instamae_
SukaSuka
Hi Ka Mae, salam kenal. saya seknrg lagi fokus untuk ambil MVV, apa visa MVV bisa pergi kesana sendir tampa sponsor ata pasangan yang tinggal di Belanda? Terimakasih>
SukaSuka
Halo Rudini, MVV adalah visa untuk tinggal di Belanda untuk waktu yang lebih dari 90 hari, jadi bukan untuk tujuan liburan, dan jelas tidak bisa dilakukan tanpa penjamin/sponsor, baik itu sponsor pasangan, kantor, atau universitas.
SukaSuka
Halo Mba Mae, aku Ivana, sedang dalam proses menunggu MVV approval dari IND. Baru submit 20 Feb kemarin. Kalau boleh tau, setelah dapat email approval, apakah kita harus ke kedutaan untuk mendapatkan stiker visa? Jika ya, proses nya berapa lama ya? Thank yoou
SukaSuka
Halo Ivana, iya MVV harus ditempel di paspor, jadi otomatis setelah di-approve kita harus tetap balik ke kedutaan biar mereka bisa menempel sticker MVV di paspor. Prosesnya biasanya sih satu minggu, tapi lagi-lagi tergantung kesibukan kedutaan, jadi mending ditanyakan langsung pada pegawai saat menyetor paspor.
SukaSuka
Halo Mae,
Thank you so much ya sudah post blog ini. Sangat membantu dan aku isi form MVV dengan panduan kamu. Sekarang aku sudah dapat persetujuan dari IND….butuh 5 minggu kami nunggu jawabannya. Puji Tuhan sudah disetujui.
So Thank you so much!
Grace de Willigen 😉
SukaDisukai oleh 1 orang
Halo Grace, congrats MVVnya di-approve! Syukurlah kalau membantu 😀
Selamat pindahan!
SukaSuka
Hallo Mae, Saya Margriet.
Mau Bertanya, untuk SKCK yang sari kepolisian harus dari POlda apa Mabes?
Alvast Bedankt!
SukaSuka
SKCK untuk apa mba?
SukaSuka
Yuhuu.. tq bingitz info na. Byk baget info yg bikin mumet, ini lumayan bantu myembuhkan mumetku. Tq. Anyway busway.. costnya abis brpa an mba?
SukaSuka
hi mba maaf aku mau nanya, pas minta surat ket belum menikah dari kua dlu apa dminta surat pengantar nikah pihak laki laki dari kedutaan di den haag ga sih, pdahal kita nikahnya mau di belanda, trus soalnya ada aku tanya dr slah satu tmn dia yg urus surat ketr belum menikah dri capil ga diminta sprti itu,, mhon blsannya ya mba mkasi
SukaSuka
Maksudnya gmn mba? Mau bikin surat belum menikah di Indonesia atau di Belanda? Terus yang mau bikin surat keterangan blm menikah kamu atau si laki-laki?
Kalau yg mau bikin adalah kamu, dan kamu tinggal di Indonesia, tidak ada hubungannya dgn minta surat pengantar nikah dari laki-laki. SKBMnyakan untuk kamu, bukan untuk laki kamu.
Itu KUA kalau menyusahkan bisa dilaporkan ke Kemenag Jakarta. Minta nama lengkap dan no. induk pegawai staf serta kepala kantornya untuk dilaporkan.
SukaSuka
Kecuali kalau kamu mau menikah di Indonesia, baru yang namanya CNI/Affirmation of Marital Status/surat keterangan belum menikah si calon orang asing juga diminta dari kedutaan. Tapi karena kamu bilang nikahnya mau di Belanda, ya berarti tdk perlu SKBM dari si laki.
SukaSuka
halo Mba Mae, Aku baru baca blog Mba di tahun 2019 ini, dan kebetulan lagi urus MVV. cuma akü ada 1 kebingungan deh buat Akte Lahir Bilingual. Kalau dari blog Mba Mae dan blog2 lainnya menerangkan tdk usah di translate lagi karena sudah ada bahasa inggrisnya. Padahal di akte di halaman belakangnya masih ada kutipan yang pakai bahasa Indonesia tuh. apakah gapapa Mba untuk ga ditranslate? thanks sebelumnya ya Mba Mae
SukaSuka
Selamat sore dari bali Mb Mae,sy jg br urus MVV, mau tanya yg di legalisir itu nanti akta and Single status Yg sudah di terjemahkan dlm bhsa Belanda /form aslinya lalu di legalisir di Kemenlu and kemenluham serta di kedutaan? Atau nnti ada yg mengarahkan kita pas kita sdh di Kemenlu and kemenluham tsb.
SukaSuka
hi mba mae . semoga sehat selalu . mba . aku mau bertanya . istriku lahir di jakarta berwarga negara indonesia . orang tuanya ( bapak ) warga negara belanda . sudah 40 th ngga bertemu . tiba2 dua tahun yang lalu bapak dan neneknya meninggal , sempet mau ke jakarta bertemu lalu sudah tiada . menurut mba mae bisakah istri saya beserta keluarga saya mendapatnya pr melalui sponsor pengakuan keluarga dari belanda , semua keluarga istri saya di belanda , dan kita sekeluarga mau buka bisnis di sana dan tinggal . mungkin bulan mei kita mau berangkat untuk berkunjung dulu . sekalian kita mau diskusi bersama keluarga di sana . t kasih mba mae
SukaSuka
Salam kenal kak mae…..aku Ety, skrg aku lg belajar persiapan imburgering examen akhir bulan ini, doakan semoga lulus dan segera bisa kumpul dg suami ya kak 🤲.
Aku mau nanya ni kak, koq berdasarkan apa yg sudah suamiku pelajari dr websitenya ind, untuk mempercepat proses persetujuan visa aku harus udh punya pekerjaan, dan melampirkan kontrak kerja untuk kelengkapan dokumen, sedangkan aku baru aja lulus s2 bbrp bulan yg lalu, dan aku g bisa lamar kerja karena udh niat mau ikut suami ke belanda, apakah betul informasi dr suami saya? Terima kasih kak 😇
SukaSuka
[…] Kalau kalian masih dalam tahap apply visa MVV untuk memulai proses pindah ke Belanda, maka baca dulu: cara mendapatkan visa MVV Belanda. […]
SukaSuka
Halo Mae,
Suamiku WN Yunani tinggal di Belanda, utk stay disana apakah aku harus buat MVV, sebab aku baca di website ind, pasangan beda warganegara spt aku ini ga perlu bikin MVV, tp verification of against EU law dan ga butuh hasil Inburgeringexamen jg utk bikin permit ini. Betul kah spt itu Mae? Mhon infonya ya, Terima kasih sebelumnya
SukaSuka
Halo, bisa dibaca di blog post visa untuk warga negara uni eropa.
SukaSuka
hallo mae,
aku mau tanya untuk dokumen2 seperti skck, catatan blm menikah dan akte lahir. itu di translate dulu atau di legalisir dulu ke kementrian.
terima kasih sebelumnya
SukaSuka
Silahkan baca lebih hati2 blog postnya karena sudah dijelaskan
SukaSuka
Hi mae,
Km pake akte nya akte lama atau baru yah? Kalo pake akte lama bisa ga yah?
Thanks mae
SukaSuka
Kak.. apakah MVV Visa ini sudah di jamin bakalan di approve saat kita mengajukannya?
SukaSuka
Eh? Ya tidak lah kak. Tdk ada visa jenis apapun yg terjamin akan diapprove.
SukaSuka
Hi ka Mae, salam kenal. Saya Peni. Di noord Holland tinggal dmn ny kk? Saya jg di noord Holland di Friesland.
SukaSuka
Halo kak, di Noord Holland maksudnya di provinsi Noord-Holland, bukan di Belanda bagian utara XD
Tapi udah lama pindah, udah gk di NH lagi..
SukaSuka
Hi mba,
Terimakasih sekali info nya ini, saya jadi terbantu karna ada rencana untuk mengikuti jejak mba,
Kalau boleh tau untuk test MVV di kedutaan belanda itu wajib kah? dan boleh minta tempt atau kontak les mba sewaktu di jkt?
Dan kalau tidak keberatan untuk di kirim ke email saja.
Terimakasih sebelumnya ya mba.
SukaSuka
kemaren tanggal 6 sep 2021 saya baru slesai ikut tes a1, smangat
SukaSuka
Hallo, Mbak! Makasi infonya. Memang bener harus biasakan membaca en musti detail biar ga keliru. Ada yang mau saya tanyakan, usia masing2 minimal 21 tahun itu sumbernya dari mana Mbak? Karena setahu saya minimal 18 tahun.
SukaSuka
Peraturan lengkap ada di IND. Usia minimal berdua sudah 21 tahun. Usia 18 taun diperbolehkan HANYA bila sudah menikah secara LEGAL. Atau kalau cari MVV sebagai pelajar, itu usia 18 juga boleh.
SukaSuka