Apply visa dengan sponsor pacar lebih susah?

“Jangan pernah bilang ke petugas kedutaan kalau lo bikin visa karena pengen ketemu  pacar.”

Sumpah, ini adalah blanket statement dan nasehat ter-bu-ruk yang pernah gue denger dari orang-orang sotoy.

Gue mau meluruskan “mitos” tentang satu topik yang ini. Karena gini … lumayan banyak orang-orang yang ng-email atau nge-DM gue seputar permasalahan visa ternyata punya cerita yang serupa, yaitu visanya ditolak, dan mereka minta pendapat gue mengenai penolakan visa mereka.

What went wrong? How do they appeal the visa decision? What else do they need to include?

Dan setelah ditelusuri… banyak banget di antara orang-orang yang curhat ataupun konsultasi sama gue ternyata menyimpan “udang di balik batu” — which is sebenernya mereka mau ketemuan pacar, atau sebenernya mereka berangkatnya sama pacar, atau sebenernya semua biaya bakal di-cover pacar, tapi tidak mereka sebutkan saat permohonan visa, karena mereka dengar bahwa nyebut-nyebut “pacar” — baik itu sebagai sponsor ataupun hanya sebagai teman jalan-jalan atau orang yang bakal dikunjungi — bakal bikin permohonan visa mereka lebih susah lagi.

Jujur, gue sebel banget ketika calon pemohon visa ditakut-takuti oleh visa agen kek, temennya sendiri kek, dsb. kalau visa mereka bakal susah banget kalau pake sponsor orang asing.
Tiap kasus itu beda-beda, dilihat dari segala macam konteks masing-masing pemohon visa. Yang dijadikan bahan pertimbangan itu bukan hanya dokumen lo satu per satu, tapi semua dokumen secara keseluruhan serta segala macam penjelasan dan pembuktian elo. Jadi engga bisa kita samaratakan semua permohonan visa tipe X bakal susah banget ketimbang permohonan visa tipe Y.
So when you are applying for a visa, choose the type of visa most suitable and reflective of your own personal situation!!! Jangan asal ngikut “kata orang” atau “pengalaman orang”!

Jadi gue mau nanggepin beberapa hal dulu, baru nanti gue lanjut ke beberapa contoh kasus yang gue temukan.

.

LEBIH REMPONG BUKAN BERARTI LEBIH SUSAH

Yang sering bikin orang males duluan ngajuin visa pake pacar sebagai sponsor salah satunya adalah karena rempongnya nyediain bukti hubungan dengan pacar. Banyak yang beranggapan kita musti nyediain foto-foto, kiriman chat messages, telephone bills, dan kawan-kawan. Which is not necessarily true.
Ini tergantung negara tujuan lo, jadi baca dengan teliti situs kedutaan/imigrasi negara yang bersangkutan. Misalnya, dokumen-dokumen “bukti hubungan dengan pacar” itu engga wajib buat mengajukan short-stay schengen visa. Gue engga pernah sekalipun diminta bukti-bukti ini selama mengajukan visa kunjungan singkat schengen.
TAPI DENGAN CATATAN bahwa engga ada salahnya kalau elo toh pengen nambahin bukti-bukti itu anyway. Dan juga perlu diingat bahwa pihak kedutaan/imigrasi bisa aja sewaktu-waktu menghubungi kalian untuk meminta dokumen/bukti tambahan kalau mereka rasa perlu.

Secara simplistis sih iya, memang pengajuan visa jadi lebih susah kalau kita menggunakan pacar orang negara situ sebagai sponsor. Tapi … “susah” di sini adalah dalam arti lebih banyak dokumen yang perlu disiapkan. Tergantung negara tujuan, sponsor kita biasanya juga akan perlu mengirim surat undangan, kontrak kerja, dll. Jadi memang lebih ribet aja.

Tapi apakah berarti visanya jadi lebih susah dalam arti kemungkinan ditolaknya jadi lebih besar?

TIDAK. Mitos ini kan beredar dari kekhawatiran bahwa pihak kedutaan/imigrasi negara yang bersangkutan akan curiga bahwa kita engga akan kembali ke Indonesia …
Well, first of all, “kecurigaan” ini akan selalu ada. Lepas dari lo pake sponsor atau enggak.
Itulah kenapa di tiap pengajuan visa lo, elo selalu menyertakan bukti-bukti seperti surat keterangan kerja/kuliah, ataupun bukti aset-aset lo di Indonesia. Karena bukti-bukti ini adalah yang memperkuat bahwa elo engga ada niat busuk di negara sono.

Second of all, sebenernya yang lebih diperhatikan adalah aspek keamanan. Bukan hanya keamanan negara mereka (i.e. menghindari illegal immigration atau illegal workers) tapi juga aspek keamanan elo sebagai pengunjung, dan warga negara mereka sebagai sponsor …

Bener engga sih sponsor ini niat dan mampu mempertanggungjawabkan elo selama di sana? Apa entar lo bakal cuma ditelantarkan? Atau justru malah lo jadi bakat human trafficking entar?

Bener engga sih hubungan lo sama sponsor lo? Jangan-jangan cuma lo manfaatin untuk peluang visa? Jangan-jangan niat elo emang cuma visa fraud … pergi ke negaranya, trus cari kerja dan engga pulang-pulang?

Kalau hubungan lo dan pacar/sponsor elo engga seperti di atas, ya engga perlu takut, kan? Toh elo punya bukti-bukti yang bisa menunjukkan kalau memang kalian manusia yang bertanggung-jawab dan dapat dipercaya.
Misalnya ya dengan itu tadi … surat kerja/kuliah, berbagai surat pernyataan, bukti-bukti visa kalian sebelumnya, dsb.

.

SITU MEMANG PANTES DAPET VISA KAGAK?

Visa lo memang akan jadi lebih sulit atau kemungkinan lolosnya tambah kecil apabila hubungan lo dengan sponsor itu dianggap kurang meyakinkan. Misalnya?

  • Hanya kenal online (apa lagi belom pernah pernah liat wajahnya lewat video-call)
  • Baru kenal beberapa bulan (apa lagi belum-belum udah mau aja jadi sponsor)
  • Elo udah sering apply visa dengan pacar sebagai sponsor, tapi gonta-ganti mulu pacarnya
  • Sponsor lo punya track record yang buruk di negaranya (baik dalam soal visa sponsorship ataupun mungkin sejarah kriminal)
  • dan sebagainya ……

Well kalo lo beruntung, hal-hal seperti di atas engga bakal ketauan. Toh engga semua pemohon visa bakal diwawancara (tergantung negara tujuan juga, sih), dan engga semua negara juga minta bukti-bukti hubungan seperti foto, dsb.

Tapi kalau lo udah sadar sendiri bahwa situasi elo termasuk dalam kategori di atas … gue saranin sih pikirkan dulu matang-matang. There’s a reason why the visa section should deny your application. Resikonya terlalu besar.

Yakin lo mau jauh-jauh ke negara asing buat ketemuan sama orang yang baru lo kenal selama tiga bulan? Kenalnya cuma online pula? Apa lagi kalo elo engga mampu nanggung beban finansialnya dan bergantung 100% pada doi sebagai sponsor … Siapa yang bakal ngerawat lo kalau terjadi apa-apa? Jelas-jelas lo akan membebani negara penerima.

Pada kenyataannya, lumayan banyak orang yang nekat anyway dan lebih memilih untuk apply visa, hanya saja dengan menyembunyikan fakta bahwa sebenernya mereka ingin bertemuan/jalan-jalan dengan pacar.

Which brings me to …

.

IF YOU HAVE NOTHING TO HIDE, THERE’S NO REASON NOT TO BE TRANSPARENT

*Eh ini gue akuin emang sedikit simplistis, karena memang pasti akan selalu ada beberapa permohonan visa yang ditolak meskipun sebenernya semua dokumen udah lengkap dan semua latar-belakang pemohon (serta hubungannya dengan sponsor) harusnya terbukti terpercaya.
But just to be clear, keputusan visa yang menurut kita “salah” ini juga sering terjadi pada jenis permohonan visa apa saja, lepas itu pakai sponsor atau tidak.

Jadi nyembunyiin hubungan lo dengan alasan “takut malah ditolak visanya” itu doube-edged sword banget.

Justru orang yang nyembunyiin hubungan mereka itu yang tambah dicurigai.

Padahal mungkin sebenernya hubungan kalian jelas-jelas aja, udah pacaran dua tahun, udah sering ketemuan … tapi lo sembunyiin saat apply visa … dan ketahuan? Yang awalnya sebetulnya fine-fine aja sekarang malah jadi poin kecurigaan.

Dan saat visa lo ditolak, kemudian lo mau apply visa baru atau mengajukan banding? Terus sekarang mau berterus-terang bahwa lo niat sebenernya adalah bertemu dengan pacar?? Ahh, sudahlah.

Memang ada unsur untung-untungan. Banyak yang berfikir bahwa “Ahh, engga bakal ketauan juga kalau gue niatnya ketemu pacar. Emang mereka tau gue punya pacar orang sono?” dan memang bener, engga sedikit yang bo’ong dan lolos-lolos aja pengajuan visanya.
Tapi resiko ditanggung sendiri. Jangan terlalu meremehkan petugas visa … wong gue aja kadang bisa tau kalau orang-orang yang konsultasi sama gue sebenernya pengen ketemu pacar, apa lagi petugas visa yang punya akses ke data-data elo.

.

kalau ada yang mau konsultasi seputar visa ke gue, silahkan baca caranya di sini

.

Berikutnya gue mau berbagi beberapa kasus visa yang ditolak, yang bau-baunya sih karena ada unsur “pengen ketemuan pacar tapi engga bilang-bilang”.
Well, meskipun engga bakalan ada visa yang secara gamblang ditolak dengan alasan itu. Palingan alasan resmi yang diberikan adalah karena “tujuan kunjungan lo tidak jelas”, atau karena “informasi mengenai situasi dan kondisi kunjungan lo engga reliabel” atau sejenisnya.

Tapi karena blog post yang ini udah kepanjangan, gue lanjut di post berikutnya, ya …

Silahkan klik link-link di bawah untuk langsung baca:

Kisah pertama: Ingin bertemu pacar online

Kisah kedua: Business trip sambil selingkuh

Kisah ketiga: Duit gue, kenapa lo yang rempong?

18 respons untuk ‘Apply visa dengan sponsor pacar lebih susah?

    1. Hallo Ka,

      Bolehkah saya minta informasi lebih detail untuk pengajuan visa ini ?
      jujur saya baru pertama kali dan belum pernah ke luar negeri
      tapi saat ini saya sendang menjalin hub dengan bule sana, sudah pernah ketemu di Indonesia
      jika berkenan mohon di infokan alamat emailnya ya ka

      terima kasih banyak

      Suka

  1. Min saya kan baru ya nah kebetulan insyaaAllah januari visa sponsor saya itu turun dari mantan saya nah saya harus ke imigrasi lagi gak kalo udah dapet visa sponsor? Apa gimana? Maaf banget kudet karena memang aku baru ini mau keluar negeri hehe Thank you

    Suka

  2. Pagi kak,sorry ni maw nanya.sy maw ikut tunangan sy di berkewarganegaraan portugal dan kerja di ingris dan kita sudah ounya anak 1 tapi blm menikah.apakah bisa saya ngurus visa ke england?

    Suka

  3. Hii mbak aku baru aja dpt visa pake sponsor pacr dari embassy sweden dan langsung approve 3 hari gak ditanya macem2 jadi klo ada yg bilang apply visa pake sponsor pacar pasti ditolak itu mungkin gak semua kedutaann ya, klo utk Sweden kayanya lebih welcome deh mereka selama pihak sponsornya bagus dan saya juga gak punya pekerjaan cuma lampirin surat keterangan dari RT RW distamp dan ditanda tangani tapi lolos akhirnya.

    Suka

    1. Congrats visanya diapprove kak 🙂

      Engga cuma Sweden aja… seperti sering aku bahas di blog, engga ada tuh (terutama schengen) embassy yg lebih welcome, etc. Asal dokumen lengkap dan tepat dgn tujuan visa, kemungkinan besar semua akan lancar saja.

      Suka

      1. Iya ya mungkin dokumen aku lengkap biarpun pengangguran tapi ada kop surat dari lembaga daerah aku juga sponsor aku memenuhi syarat ya makanya diapprove ☺️

        Suka

  4. saya juga rencana ke slovenia dengan visa pasangan, tetapi karena korona ini semua mundur entah kanapn. mungkin ada yang punya pengalaman apply visa slovenia dengan sponsor?

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.